Segera Bantu Jembatan Ini, , Pasalnya Menjadi Akses Utama Bagi "Anak-anak Untuk Berangkat Sekolah




BIRO PERS -- Panitia Khusus (Pansus) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa bergerak cepat menuju Dusun Kayu Madu, Desa Badas Kecamatan Labuhan Badas Kabupaten Sumbawa.


Kedatangan mereka dua hari lalu, atau tepatnya pada Selasa 15 April 2025 pagi, adalah untuk melihat secara langsung kondisi Jembatan Kayu Madu Yang patah dan menyebabkan terhambatnya akses masyarakat


Kepala Desa Badas, Kecamatan Labuhan Badas, Kabupaten Sumbawa Usman, yang turut mendampingi peninjauan tersebut, menyampaikan harapannya agar pembangunan kembali Jembatan Kayu Madu dapat berjalan lancar dan segera terealisasi. Begitu juga pembuatan jalan lingkar sengkrek perapit antara dua dusun yakni dusun kanar dan dusun kayu madu.


Menurut Kades "jembatan ini merupakan infrastruktur vital bagi warga Dusun Kayu Madu dan sekitarnya.


Seluruh anggota Pansus DPRD hadir dalam peninjauan ini, didampingi oleh Kepala Bidang Bina Marga Agusetiawan, dan Kepala Bidang Penanganan Bencana. Kondisi jembatan yang ambruk di bagian Barat hingga sampai pada tiang tengah menjadi perhatian utama rombongan.


Lebih lanjut Kades, Kalau dalam kondisi banjir sangat riskan untuk dilewati karena bangunan jembatan sudah ambruk dibagian baratnya, ini sangat menghawatirkan jika dilewati kendaraan roda empat bisa hal yang tidak kita inginkan terjadi. Maka melalui kesempatan itu berharap harus menjadi prioritas minimal tahun ini ada perencanaan teknisnya berupa detail enginering designnya" ujar Kades.


Dikutip dari Ammar Media., Ketua Pansus DPRD Andi Rusni mengharapkan Pemerintah Kabupaten Sumbawa melalui dinas terkait diharapkan dapat segera mereview hasil peninjauan Pansus DPRD ini dengan langkah-langkah konkret, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan pembangunan kembali Jembatan Kayu Madu. “Masyarakat Dusun Kayu Madu tentu berharap agar jembatan yang menjadi urat nadi perekonomian dan aktivitas sehari-hari mereka dapat segera berfungsi kembali”


Jembatan itu tak cuma jadi akses bagi warga masyarakat saja, tetap menjadi akses utama bagi anak-anak untuk berangkat sekolah. Namun, juga akses bagi masyarakat desa mengangkut hasil pertanian dan perkebunan. Demikian


Reporter Joni Irawan

Lebih baru Lebih lama